September 8, 2024

Evaluasi dan Penilaian “GEMA PARUT”

0
Bagikan ke :

Ngawi – Untuk melestarikan Pekarangan Kantor dan Rumah, dengan melakukan penanaman tanaman produktif buah dan sayur dalam upaya memanfaatkan lahan kosong pada pekarangan kantor dan rumah, Pemerintah Kabupaten Ngawi sejak Desember 2021 telah melaunching GEMA PARUT (Gerakan Menanam Pada Pekarangan Rumah Tangga), mengajak seluruh ASN dan masyarakat untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan pekarangan kantor dan rumah. ASN dan masyarakat di Kabupaten Ngawi bisa memanfaatkan tanaman hidroponik agar Kabupaten Ngawi memiliki ketahanan pangan untuk menghadapi situasi terutama terkait ketahanan pangan.

ASN dan masyarakat bisa menanan sayuran dan bahan pangan yang mudah dipanen seperti kangkung, tomat, sawi, mentimun, pare, cabai rawit, dan yang lain sebagainya.. Dengan begitu, ASN dan masyarakat mempunyai stok cadangan pangan yang bisa dimasak saat dibutuhkan.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Ngawi, dalam Program Gema Parut ini melakukan penanaman tanaman buah dan sayur di lahan depan kantor, mulai dari pembuatan jaring-jaring rambatan tanaman yang terbuat dari Bambu, penyiapan bibit tanaman buah dan sayur, pemeliharaan sampai dengan pemanenan, hal ini terbukti sudah melakukan pemanenan hasil dari pemanfaatan lahan yang ada di kantor, ASN DP3AKB Kabupaten Ngawi dihimbau untuk melakukan pengasuhan tanaman di rumah masing dan apabila panen, bisa dibagikan untuk masyarakat dilingkungan sekitarnya.

Pemerintah Kabupaten Ngawi setiap tahun melakukan evaluasi dan penilaian terhadap perangkat daerah untuk mendukung GEMA PARUT ini, Tahun 2024 tepatnya tanggal 30 Mei 2024 Tim Evaluasi dan Penilaian GEMA PARUT, melakukan peninjauan lapangan di pekarangan kantor DP3AKB Kabupaten Ngawi, Tim memberikan saran, supaya penanaman GEMA PARUT ini tidak hanya sebatas kalau ada penilaian saja/instan, namun prosesnya itu cukup penting, selain itu Tim Evaluasi dan Penilaian GEMA PARUT juga mengapresiasi terkait media rambatan tanaman yang terbuat dari bambu, terkesan natural karena juga memanfaatkan tumbuhan untuk media rambatan. Media Tanam bisa menggunakan Galon atau Botol Air Mineral yang dapat dimodifikasi, untuk pupuk bisa terbuat dari daun atau sisa pembakaran sekam.Tim Evaluasi dan Penilaian GEMA PARUT juga melakukan visual bahwa tanaman yang selama ini dirawat di kantor DP3AKB Kabupaten Ngawi membuahkan hasil berupa buah mentimun, tomat, pare, pepaya dan sawi.

Program GEMA PARUT diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga sehari-hari, dengan menanam tanaman pangan cepat panen, guna mendukung ketahanan pangan mandiri.

Leave a Reply