Kiat Mencegah Kekerasan Seksual Usia Dini

Ngawi, 4 Februari 2025 – Dalam upaya mencegah kekerasan seksual pada anak usia dini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Ngawi, Dr. Nugrahaningrum diundang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi bertajuk “Kiat Mencegah Kekerasan Seksual Usia Dini” yang dihadiri oleh ratusan Guru Taman Kanak-Kanak (TK) se-Kabupaten Ngawi. Sosialisasi ini berlangsung dalam pertemuan rutin Kelompok Kerja Guru (KKG) TK se-Kabupaten Ngawi yang digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi pada pagi hari ini.
dr. Nugrahaningrum menekankan pentingnya peran pendidik di usia dini untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. “Kekerasan seksual pada anak usia dini adalah masalah serius yang harus dicegah sejak dini. Sebagai guru, Bapak/Ibu memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga keselamatan dan keamanan anak-anak,” ujar dr. Nugrahaningrum.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para guru mengenai langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak-anak di lingkungan pendidikan. Beberapa kiat pencegahan yang disampaikan antara lain adalah pentingnya pendidikan seksual yang tepat bagi anak, menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka bagi anak untuk berbicara, serta melibatkan orang tua dalam menjaga dan mengawasi anak-anak.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Nugrahaningrum juga menyoroti pentingnya deteksi dini terhadap tanda-tanda kekerasan seksual pada anak. “Sebagai guru, kita harus peka terhadap perubahan perilaku dan kondisi fisik anak yang mungkin menjadi korban kekerasan. Deteksi dini dapat membantu mencegah dampak jangka panjang bagi anak,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Nugrahaningrum mengajak para guru untuk selalu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti orang tua dan masyarakat, dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. “Pencegahan kekerasan seksual bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga orang tua, masyarakat, dan pemerintah,” tutupnya.
Dengan sosialisasi ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara guru, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak-anak di Kabupaten Ngawi.