May 18, 2024
Bagikan ke :

Pada hari ini tanggal 26 September 2023, Indonesia memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day). Peringatan ini sebagai upaya bangsa ini merealisasikan target-target  dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

Berdasarkan data UNDP negara kita masih berada di peringkat 114 dengan skor 0,750. Posisi Indonesia berhasil naik tiga tingkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menilik  data Badan Pusat Statistik (BPS), pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan. Sejak tahun 2016, status pembangunan manusia Indonesia meningkat dari level “sedang” menjadi “tinggi”.

Selama 2010-2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,77 persen per tahun, dari 66,53 pada 2010 menjadi 72,91 pada  2022.

Permasalahan kesehatan dalam pembangunan kependudukan juga menjadi masalah utama. Angka ‘unmet need’ (kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani) di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu 14.7% dari target nasional  8% pada 2022.

Penggunaan kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) mengalami kenaikan dari 57,0 persen (Pendataan Keluarga 2021) menjadi 59,4 persen (Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022).

Data Survei Status Gizi Indonesia (2022) menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar  21,6 persen, di atas angka standar yang ditoleransi WHO (Badan Kesehatan Dunia), yaitu di bawah 20 persen. Untuk itu, pemerintah menetapkan percepatan penurunan stunting menjadi Program Prioritas Nasional yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Angka prevalensi stunting ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen di 2024. Perpres tersebut mengamanatkan untuk melakukan pencegahan stunting dari hulu agar setiap calon Pasangan Usia Subur  berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.

Sebuah momentum yang dibangun dunia dalam upaya meningkatkan komitmen stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat dalam percepatan pencapaian program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting  secara menyeluruh.

Selain itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia di semua lini terkait pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas. “Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada

perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan. (Sumber : BKKBN)

Leave a Reply